Teleskop Spitzer dan wahana antariksa Galaxy Evolution Explorer (GALEX)
berhasil menangkap citra tabrakan antargalaksi dari awal sampai selesai.
Peneliti Harvard Smithsonian Center for Astrophysics yang melakukan
observasi ini, Lauranne Lanz, mempresentasikan citra tersebut dalam
American Society Meeting di Boston.
Dua galaksi yang bertabrakan adalah NGC 935 dan IC 1801. Pengamatan
astronom memperlihatkan bahwa saat dua galaksi tersebut bertabrakan dan
membentuk galaksi yang lebih besar, kehancuran memacu terbentuknya awan
gas dan debu. Selanjutnya, tabrakan akan memacu terbentuknya lebih
banyak bintang.
“Citra ini adalah langkah pertama untuk mengetahui cerita bagaimana
galaksi terbentuk, berkembang, dan berevolusi,” kata Lanz. Menurut dia,
gambar ini memberikan pemahaman yang lebih baik tentang apa yang mungkin
terjadi ketika galaksi Bimasakti dan Andromeda bertabrakan 5 miliar
tahun mendatang.
Dalam pengambilan citra, GALEX berperan mengemisikan sinar
ultraviolet untuk mencitrakan bintang muda dalam warna biru. Sementara
teleskop Spitzer yang mengemisikan sinar inframerah mengiluminasi debu
yang terpanaskan dalam warna merah. Paduan dua alat itulah yang
menghasilkan data yang kaya.
Lanz mengatakan, dalam setiap tabrakan galaksi, jumlah bintang yang
dihasilkan akan bervariasi. Kini, ia tengah meneliti faktor yang
memengaruhi variasi itu. Lanz juga bekerja keras untuk menguji
pemahamannya. “Pemahaman kami akan benar-benar dites 5 milIar tahun lagi
saat Bimasakti mengalami tabrakan,” kata Lanz.
Sumber :
sains.kompas.com
0 Comment Here:
Posting Komentar